Sabtu, 03 Agustus 2013

Putri Ayam Bersuara Emas

Gajah terbang menuju asal suara, dia ingin tahu darimana asal alunan lagu indah itu. Barisan semut berenang melintasi lautan, bergegas, agar bisa turut pesta. La… La… La… Na… Na… Na…. Suara Putri Ayam melantun dengan indah. Paman Sapi dan Paman Kuda menghentak-hentakkan kaki mereka mengikuti lagu yang dimainkan Putri Ayam. Pestapun menjadi lebih ramai. Apalagi Paman Domba dan kawan-kawannya terlihat lucu dengan menggerak-gerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan. Bibi Kelinci, sibuk menyiapkan makanan.

Suasana pesta semakin meriah. Semua tamu bertepuk tangan dan memuji suara indah Putri Ayam. Kakek Beo, Bibi Kudanil, Buaya, semuanya memuji Sang Putri dan meminta agar Putri bernyanyi lagi dan lagi. Merasa memiliki suara paling indah, Sang Putri semakin lantang bernyanyi. Dia terus bernyanyi dan bernyanyi hingga suaranya parau. Namun para tamu terus memintanya bernyanyi. Putri Ayam tak mau mengecewakan mereka, selain itu dia takut kehilangan ketenarannya. Namun apa yang terjadi kemudian? Karena Putri Ayam memaksakan diri untuk bernyanyi, pita suaranyapun rusak. Hingga suara indahnya itu akhirnya lenyap. Ah, Sang Putri kehilangan suaranya! Para tamu kecewa, satu persatu mereka meninggalkan Putri Ayam sendiri.



Tinggallah sekarang Putri Ayam sendiri. Dia sedih, dia ingin suara indahnya kembali. Putri Ayam teringat pada kawannya, Pangeran Jago. Setiap pagi, Putri Ayam selalu mendengar Pangeran Jago bernyanyi. Putri Ayam pergi menuju rumah Pangeran Jago, dan meminta Pangeran Jago melatihnya bernyanyi. ”Kukuruyuk….! Kukuruyuk…!” Suara Pangeran Jago setiap pagi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar