Minggu, 15 September 2013

Menumbuhkan Minat Baca pada Anak

Sebagai orang tua, kita dapat melihat bahwa anak-anak di masa kini dimanjakan oleh berbagai  hasil perkembangan jaman dan kemajuan teknologi. Berbagai alat dan media game canggih telah tersedia dan  mudah didapat, media hiburan seperti televisi yang banyak menyuguhkan hiburan serta film anak-anak yang isinya belum tentu baik dan edukatif bagi anak, adalah kendala bagi tumbuh suburnya minat baca pada anak.
Bagaimana cara menumbuhkan minat baca pada anak? Sebagai orang tua, ada beberapa hal yang perlu kita sadari dan kita laksanakan.
Pertama, kita sebagai orang tua yang menginginkan anak-anaknya agar senang membaca, tentunya kitapun sebagai orang tua haruslah gemar membaca. Kita tahu bahwa anak-anak selalu meniru apa yang dilakukan oleh orang tua.
Kedua, mulailah menyediakan buku bacaan di rumah, selalu menambah koleksi buku, dan  ajaklah anak-anak ke toko buku. Tawarkan anak kita untuk memilih buku,  biarkan anak-anak  menentukan buku apa yang ingin dibacanya, selama buku itu cocok dengan usianya.
Ketiga,  waktu untuk membaca disesuaikan dengan usia anak. Jika anak-anak usia TK, dikarenakan konsentrasi anak seusia itu biasanya  hanya bertahan 30 menit, maka  waktu yang efektif untuk membaca adalah 10-15 menit. Setelah kegiatan membaca selesai, sebaiknya gunakan waktu untuk memancing anak-anak agar memberikan pendapat, kesan, ide tentang cerita tersebut. Dengarkan apa yang diutarakannya kemudian diskusikan. Dengan begitu kita dapat mengetahui apakah anak kita mengerti atau tidak dengan  isi buku dibacanya. Jika tidak, tugas kita sebagai orang tua untuk menjelaskannya.
Keempat, rajin-rajinlah membacakan buku untuk anak. Namun tentu tak semua. Jika anak sudah pandai membaca, kita hanya perlu membacakannya satu atau dua halaman atau mungkin beberapa paragraph saja, setelah itu, mintalah agar anak membacanya sendiri.
Kelima, tidak ada salahnya jika dalam membacakan buku untuk anak, kita sedikit berimprovisasi. Bak seorang pendongeng,  pakailah intonasi suara dan mainkan karakter suara sesuai dengan tokoh dalam buku. Misalnya jika tokoh dalam dongeng itu adalah binatang, bersuaralah seperti tokoh dalam dongeng itu (Harimau mengaum, anjing menggonggong, dll). Mimik wajah kita saat membacapun akan menjadi ketertarikan tersendiri pada anak bagi minat membacanya.
Keenam, orang tua harus mengetahui  bacaan apa yang cocok dengan usia anak dan kemampuan membaca anak.