Sabtu, 03 Agustus 2013

Keuntungan dari Mengelola TBM

Apa untungnya mengelola Taman Bacaan Masyarakat yang jelas-jelas hanya membuat kita mengeluarkan banyak biaya? Bahkan tidak sedikit yang kebobolan karena mengeluarkan uang saku pribadi?
Mari kita ulas terlebih dahulu mengenai keuntungan mengelola TBM.

TBM adalah sebuah perpustakaan kecil gratis untuk masyarakat yang dikelola oleh pribadi atau komunitas, dengan dana mandiri. Sebagian TBM ada yang mendapatkan bantuan dari dinas atau pemerintah, dan sebagian lainnya tidak sama sekali, artinya TBM ini adalah TBM mandiri.

Bagi pengelola TBM mandiri, dana untuk kegiatan tentulah harus dari pribadi. Bagaimana mensiasatinya agar tidak kebobolan? Pilihlah kegiatan yang tidak mengeluarkan uang. Banyak yang dapat dilakukan, tanpa mengeluarkan uang.

Contoh kecil kegiatan untuk anak-anak dan remaja, ajaklah anak-anak dan remaja untuk belajar menulis cerita, pantun, sajak dan puisi.
Contoh kegiatan lain untuk usia dewasa atau orang tua: ajaklah mereka untuk berkegiatan seperti mengolah barang bekas.

Kegiatan TBM tak hanya membaca, berolah raga, bermain, berkreatifitas, membuat hasil kerajinan tangan, workshop dan lain sebagainya. Sebaiknya, sebagai pengelola TBM kita lincah, mencari informasi tentang kegiatan yang tidak mengeluarkan uang. Pada jaman sekarang ini, fasilitas internet sudah mempermudah kita untuk mendapatkan informasi. Tinggal bagaimana kita dapat mempergunakannya.

Jika langkah-langkah kegiatan tanpa mengeluarkan dana sudah kita lakukan, banyak sekali keuntungan yang dapat terasa.

Pertama, kepuasan batin; betapa senangnya kita, saat melihat kebahagiaan, kegembiraan terpancar dari wajah-wajah pemustaka yang berkunjung ke TBM kita.
Kedua, bertambah luasnya jaringan dan relasi kita; biasanya pemustaka akan merekomendasikan TBM kita kepada kawan atau tetangganya.
Ketiga; kita akan merasa bahwa diri kita berguna.

Masih banyak keuntungan lain yang bisa kita dapatkan dengan mengelola TBM. Jika tak percaya, silahkan buktikan dengan memulai mendirikan sebuah TBM.

Saudara, keuntungan itu tak semua dapat dinilai dengan angka. Terima kasih telah berkunjung di Blog kami, semoga menjadi semangat bagi anda.


Majalah KERTARAHARJA, Koran Kabupaten Bandung


Media Baca Lokal FLASH NEWS


Berita Kami di Koran Sunda GALURA, edisi II, Juni 2013





Putri Ayam Bersuara Emas

Gajah terbang menuju asal suara, dia ingin tahu darimana asal alunan lagu indah itu. Barisan semut berenang melintasi lautan, bergegas, agar bisa turut pesta. La… La… La… Na… Na… Na…. Suara Putri Ayam melantun dengan indah. Paman Sapi dan Paman Kuda menghentak-hentakkan kaki mereka mengikuti lagu yang dimainkan Putri Ayam. Pestapun menjadi lebih ramai. Apalagi Paman Domba dan kawan-kawannya terlihat lucu dengan menggerak-gerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan. Bibi Kelinci, sibuk menyiapkan makanan.

Suasana pesta semakin meriah. Semua tamu bertepuk tangan dan memuji suara indah Putri Ayam. Kakek Beo, Bibi Kudanil, Buaya, semuanya memuji Sang Putri dan meminta agar Putri bernyanyi lagi dan lagi. Merasa memiliki suara paling indah, Sang Putri semakin lantang bernyanyi. Dia terus bernyanyi dan bernyanyi hingga suaranya parau. Namun para tamu terus memintanya bernyanyi. Putri Ayam tak mau mengecewakan mereka, selain itu dia takut kehilangan ketenarannya. Namun apa yang terjadi kemudian? Karena Putri Ayam memaksakan diri untuk bernyanyi, pita suaranyapun rusak. Hingga suara indahnya itu akhirnya lenyap. Ah, Sang Putri kehilangan suaranya! Para tamu kecewa, satu persatu mereka meninggalkan Putri Ayam sendiri.



Tinggallah sekarang Putri Ayam sendiri. Dia sedih, dia ingin suara indahnya kembali. Putri Ayam teringat pada kawannya, Pangeran Jago. Setiap pagi, Putri Ayam selalu mendengar Pangeran Jago bernyanyi. Putri Ayam pergi menuju rumah Pangeran Jago, dan meminta Pangeran Jago melatihnya bernyanyi. ”Kukuruyuk….! Kukuruyuk…!” Suara Pangeran Jago setiap pagi.


Berkegiatan di bulan Ramadhan






Bercocok Tanam di Lahan Sempit

22 Juli 2013



Kali ini, pengelola TBM mengajak anak-anak untuk belajar menanam sayur. Karena kami tinggal di perumahan, kami tidak memiliki lahan untuk bertanam. Namun, semangat kami untuk bercocok tanam sangat besar, hingga botol-botol bekas yang menjadi lahannya.

Lihatlah wajah anak-anak yang begitu seriusnya mengikuti komando pengelola.




Pertama, botol dipotong/digunting, buang 1/4 bagian botol. 


Nah, seperti ini. Yang dibuang, bagian atasnya.



                                                                                                                                             
Kemudian, langkah kedua. Lubangi bagian bawah botol, untuk mencegah tergenangnya air.   


Ya! Seperti ini. 




Isi botol dengan tanah gembur, jangan dengan semen.  
  




Cukup isi 3/4 saja. Karena setelah diisi benih, nanti kita tutup lagi dengan tanah. Kalau terlalu penuh, nanti saat disiram, tanahnya sayang kalau terbuang karena terbawa air. Jadi, jangan terlalu penuh. 




Siapkan benih sayur. Untuk satu botol, cukup 3 sampai 5 butir. 



Masukkan benih ke dalam botol. Masing-masing botol, diisi dengan 3-5 benih, ya! 
I



 Tutup dengan tanah sedikit. 




Lalu, sirami dengan air secukupnya. Nanti, jangan lupa agar selalu di siram sayurannya, ya? Oh ya, benih sayuran dapat dibeli di toko pertanian. Selamat mencoba!