TBM. BUMI BACA RANCAEKEK: Membuat Rok dari Koran Bekas

Catatan Kecil BBR

TBM. Bumi Baca Rancaekek (BBR) berdiri pada tanggal 10 Januari 2012, namun jauh sebelum resmi menjadi TBM, kegiatan baca-tulis dan lainnya sudah berjalan. Berawal dari kepedulian Sofy Krismawati atau lebih dikenal dengan nama Nyai Endit pada dunia Literasi (Baca-Tulis), terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Melihat anak-anak yang lebih suka menghabiskan waktu untuk bermain dibanding membaca, hatinya tergerak untuk mengajak anak-anak membaca. Berbekal buku-buku koleksi untuk anaknya, Nyai Endit mengajak anak-anak di lingkungan sekitar rumahnya membaca bersama di teras rumah. Dengan mengadakan berbagai kegiatan yang disukai anak-anak seperti bermain, menggambar, mewarnai, bersepeda, dan lainnya semakin berkembanglah angka pengunjung BBR. Hingga saat ini, angka pengunjung dan pertambahan anggota baru semakin melesat. Pengunjungpun sudah bukan hanya dari lingkungan perumahan tempat tinggalnya, banyak pengunjung dari luar wilayah perumahan berdatangan.

"Kesuksesan mengelola TBM (Taman Bacaan masyarakat) bukan hanya dari besarnya gedung dan banyaknya buku di dalamnya, namun banyaknya malaikat manis yang berdatangan untuk membaca," ujarnya.

Malaikat manis yang dimaksud olehnya adalah permustaka/pengunjung cilik yang setiap hari memenuhi rumahnya untuk membaca.

"Saya merasa malu, karena tidak ada yang dapat saya berikan untuk negara ini, namun setidaknya saya dapat berbuat sesuatu untuk Kabupaten Bandung. Dari diri saya untuk masyarakat, itu saja," jawabnya saat ditanya alasannya mengapa belum ada bantuan dari pemerintah untuk TBM yang dikelolanya. Dan jawabannya itu menutup perbincangan kami.

Selamat dan sukses, maju terus Bumi Baca Rancaekek. Kibarkan bendera Literasi, penunjang pendidikan anak-anak Indonesia. Yakin, bahwa anak-anak dan remaja adalah penerus bangsa. Dan kita akan bergantung pada mereka.

Sabtu, 23 Februari 2013

Membuat Rok dari Koran Bekas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kegiatan Kami

Pengelola BBR